Di
 bulan suci Ramadhan ini semua umat Islam diwajibkan untuk menunaikan 
Ibadah Puasa. Sebagaiman firman Allah dalam Al-qur’an surat Al-baqarah 
ayat 183 yang artinya “Hai orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa”.
Berpuasa
 disini dalam artian puasa sebagaimana yang telah dicontohakan oleh Nabi
 Muhammad SAW yaitu Imanan Wa Ihtisaban, berpuasa karena iman dan 
mengharapkan pahala dari Allah dengan perantara niat yang ikhlas. Dan 
jangan sampai kita tergolong kepada orang yang disebutkan nabi dalam 
hadisnya yaitu“berapa banyak dari orang yang berpuasa tidak mendapatkan apa-apa kecuali hanya mendapatkan lapar dan haus saja”, 
Ada
 beberapa perbuatan yang sering sekali dialkukan oleh orang bahkan tidak
 menutup kemungkinan diri kita sendiri yang dapat menyebabkan 
terhapusnya pahala puasa diantaranya adalah 
Pertama, al-kadzbu yaitu berdusta atau bohong. Perbuatan ini sering terjadi di kalangan masyarakat misalnya hanya beralasan untuk menghindar dari sebuah kesalahan sehingga dengan mudahnya untuk berbohong. Sebenarnya masalahnya itu kecil, sepele tapi tanpa berfikir diri kita sendiri yang membuat masalah lebih besar dan menutupinya dengan berbohong yang berakibat pahala puasa kita terhapus.
Pertama, al-kadzbu yaitu berdusta atau bohong. Perbuatan ini sering terjadi di kalangan masyarakat misalnya hanya beralasan untuk menghindar dari sebuah kesalahan sehingga dengan mudahnya untuk berbohong. Sebenarnya masalahnya itu kecil, sepele tapi tanpa berfikir diri kita sendiri yang membuat masalah lebih besar dan menutupinya dengan berbohong yang berakibat pahala puasa kita terhapus.
Yang
 kedua, al-ghibah yaitu membicarakan kejelekan orang lain. Orang yang 
pandai Ngerasani orang lain ini juga tergolong dari amal yang akan 
menyebabkan terhapusnya pahala puasa. Makanya ada suatu maqalah yang 
menyatakan “Salamatul insan fii hifdzil lisan”, selamatnya seseorang 
tergantung orang tersebut dalam menjaga lisannya. Maka dari itu, jagalah
 lisan kita dari perkara-perkara yang dapat mengurangi bahkan menghapus 
pahala puasa kita.
Kemudian
 yang ketiga, an-namimah yaitu mengadu domba. Hal ini sudah tidak asing 
dalam kehidupan sehari-hari apalagi dalam dunia politik. Partai yang 
satu menjelekkan partai yang lain, ormas yang satu menganggap paling 
benar dan menjelekkan ormas yang lain, antar organisasi bahkan antar 
personal. Yang salah dianggap benar, dan yang salah sengaja dibenarkan. 
Padahal dibalik itu semua terdapat dosa besar yang terkadang diri 
sendiri tidak merasa bahwa hal tersebut dapat menghapus pahala puasa 
kita.
Penyebab
 terhapusnya pahala puasa yang keempat adalah Sumpah palsu. Penulis 
tidak mampu menyebutkan satu-satu dari setiap orang, sekarang cobalah 
instrospeksi sudah berapa ribu kalikah kita bersumpah atas nama Allah 
selama hidup khususnya di bulan Ramadhan ini, padahal sumpah tersebut 
tidak benar adanya. Jangankan suatu hal yang sudah pasti dan konkret 
kesalahannya, suatu kebenaran pun tidak dianjurkan untuk mengutarakan 
sumpah atas nama Allah. Apalagi sumpah yang berkembang pada saat ini di 
kalangan masyarkat adalah sumpah yang dibuat-buat, diskenario agar 
dianggap paling keren, gaul dan lain sebagainya. Sumpah sudah menjadi 
kebiasaan dan bagikan mainan yang menurut mereka tidak beresiko.
Dan
 yang terakhir dari suatu amal yang dapat menyebabkan pahala puasa itu 
terhapus adalah melihat aurat lain jenis (wanita) dengan syahwat. Hal 
ini tidak dapat dipungkiri terjadi pada seluruh lapisan masyarakat 
apalagi di zaman yang serba modernisasi, teknologi canggih, sekarang 
semua orang tidak harus pergi ke alun-alun untuk melihat aurat wanita, 
tidak harus jauh-jauh untuk pergi ke pantai hanya melihat seorang 
wanita. Akan tetapi orang bisa melihat aurat seorang wanita hanya 
tinggal duduk manis di depan laptop atau HP di dunia maya baik berupa 
foto maupun dalam bentuk video. Apalagi sekarang internet tidak hanya 
bisa diakses oleh orang yang hidup di kota, di pelosok desa pun juga 
bisa mengaksesnyaDemikian 5 perkara yang harus kita hindari disaat puasa ataupun disaat hari-hari biasa tentunya. Semoga bermanfa'at dan membantu anda dalam menjalani puasa dibulan penuh berkah ini yakni Syahrul Ramadhan.
edukasi.kompasiana.com/2012/07/30/5-perkara-penghapus-pahala-puasa-482010.html

 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar